Sekitar Tahun 1997
Tetangga Kontrakan I
Ketika itu, saya masih belum masuk SMP. Nenek saya memiliki sebuah rumah yang sebagian ruangan kamarnya dikontrak oleh pasangan suami istri. Suaminya bekerja di sebuah rumah makan, sementara istrinya mengurus rumah tangga mereka.
Suaminya sering membawa pulang usus sapi dari tempat kerjanya. Setiap kali dia kembali, aroma khas makanan yang baru dimasak selalu tercium dari arah dapur. Istrinya dengan cekatan mengolah bahan-bahan itu menjadi hidangan lezat, seperti usus sapi bakar yang dibumbui rempah-rempah khas.
Saya sering melihat dari balik pintu, mengamati mereka berdua bekerja sama di dapur, saling bertukar tawa dan cerita. Kadang, saya diajak membantu mempersiapkan bahan masakan. Momen itu membuat saya merasa seolah-olah bagian dari keluarga mereka.
Sementara itu, kita seringkali bermain di halaman sambil menunggu makan malam siap. Suasana hangat dan akrab di rumah nenek membuat setiap kunjungan menjadi lebih berarti. Dari pasangan suami istri itu, saya belajar tentang pentingnya kebersamaan dan kerja keras, serta cinta yang tulus dalam sebuah keluarga.
Menariknya, kamar mandi nenek dan kamar mandi yang digunakan oleh pasangan itu terletak berdampingan. Kami harus bergantian menggunakan kamar mandi, yang seringkali diisi tawa dan obrolan ringan saat menunggu giliran. Momen-momen sederhana ini semakin mempererat hubungan antar penghuni rumah, menciptakan kenangan indah yang akan selalu saya ingat.
Istri pasangan itu memiliki perawakan yang menarik, dengan postur tubuh yang proporsional, dada yang montok dan wajah yang ramah. Kehangatan dan kebaikannya membuat saya merasa nyaman setiap kali berinteraksi dengannya. Dia selalu menyapa dengan senyum, menciptakan suasana yang menyenangkan di sekitar rumah.
Suatu hari, dia pernah menawarkan untuk mandi bersama, tetapi saya merasa malu dan menolak tawarannya. Meski begitu, momen itu tetap meninggalkan kesan mendalam tentang betapa akrab dan terbukanya mereka. Setiap interaksi dengan pasangan itu menambah kehangatan kenangan masa kecil saya di rumah nenek.
Ketika itu, saya masih belum masuk SMP. Nenek saya memiliki sebuah rumah yang sebagian ruangan kamarnya dikontrak oleh pasangan suami istri. Suaminya bekerja di sebuah rumah makan, sementara istrinya mengurus rumah tangga mereka.
Suaminya sering membawa pulang usus sapi dari tempat kerjanya. Setiap kali dia kembali, aroma khas makanan yang baru dimasak selalu tercium dari arah dapur. Istrinya dengan cekatan mengolah bahan-bahan itu menjadi hidangan lezat, seperti usus sapi bakar yang dibumbui rempah-rempah khas.
Saya sering melihat dari balik pintu, mengamati mereka berdua bekerja sama di dapur, saling bertukar tawa dan cerita. Kadang, saya diajak membantu mempersiapkan bahan masakan. Momen itu membuat saya merasa seolah-olah bagian dari keluarga mereka.
Sementara itu, kita seringkali bermain di halaman sambil menunggu makan malam siap. Suasana hangat dan akrab di rumah nenek membuat setiap kunjungan menjadi lebih berarti. Dari pasangan suami istri itu, saya belajar tentang pentingnya kebersamaan dan kerja keras, serta cinta yang tulus dalam sebuah keluarga.
Menariknya, kamar mandi nenek dan kamar mandi yang digunakan oleh pasangan itu terletak berdampingan. Kami harus bergantian menggunakan kamar mandi, yang seringkali diisi tawa dan obrolan ringan saat menunggu giliran. Momen-momen sederhana ini semakin mempererat hubungan antar penghuni rumah, menciptakan kenangan indah yang akan selalu saya ingat.
Istri pasangan itu memiliki perawakan yang menarik, dengan postur tubuh yang proporsional, dada yang montok dan wajah yang ramah. Kehangatan dan kebaikannya membuat saya merasa nyaman setiap kali berinteraksi dengannya. Dia selalu menyapa dengan senyum, menciptakan suasana yang menyenangkan di sekitar rumah.
Suatu hari, dia pernah menawarkan untuk mandi bersama, tetapi saya merasa malu dan menolak tawarannya. Meski begitu, momen itu tetap meninggalkan kesan mendalam tentang betapa akrab dan terbukanya mereka. Setiap interaksi dengan pasangan itu menambah kehangatan kenangan masa kecil saya di rumah nenek.
7 月 前